Manusia dan Keindahan
Keindahan dapat diartikan indah, bagus dan damai. Dalam bahasa Latin, keindahan diterjemahkan dari kata "bellum" akar katanya adalah "benum" yang berarti kebaikan. Dalam bahasa Inggris, diterjemahkan dengan kata "beautiful", Prancis "beao" sedangkan Italy dan Spanyol "beloo". Keindahan adalah susunan kualitas atau pokok tertentu yang terdapat pada suatu hal kualitas yang paling adalah kesatuan(unity), keselarasan(harmony), kesetangkupan(symmetry), keseimbangan(balance) dan pertentangan(contrast).
Menurut Herbet Read, keindahan adalah kesatuan dan hubungan-hubungan bentuk yang terdapat diantara pencerapan indrawi manusia. Sedangkan menuruut Thomas Amuinos mengatakan bahwa keindahan adalah sesuatu yang menyenangkan bilamana dilihat.
Manusia dan keindahan memang tidak dapat dipidahkan sehingga kita perlu melestarikan bentuk dari keindahan yang telah dituangkan dalam berbagai bentuk kesenian(seni rupa, seni suara maupun seni pertunjukkan). Nantinya dapat menjadi bagian dari suatu kebudayaan yang dapat dibanggakan.
Renungan berasal dari kata renunag, merenung artinya dengan diam-diam memikirkan sesuatu, atau memikirkan sesuatu dengan dalam-dalam. Renungan adalah hasil dari merenung.
Setiap orang pernah merenung. Sudah tentu kadar renungannya satu sama lain berbeda, meskipun obyek yang dirennungkan sama, lebih pula apabila obyek renungannya berbeda. Jadi apa yang direnungkannya itu bergantung kepada obyek dan subyek.
Keserasian berasal dari kata serasi dan dari kata dasar rasi, yang artinya cocok, dan sesuai benar. Kata cocok dan sesuai itu mengandung unsur perpaduan, pertentangan, ukuran dan seimbang.
Keserasian identik dengan keindahan. Sesuatu yang serasi tentu tampak indah dan yang tidak serasi tidak indah. Seperti halnya seseorang mengenakan pakaian yang tidak sesuai dengan gayanya ataupun bentuk tubuhnya akan terlihat tidak indah. Karena itu sebagian ahli pikir berpendapat, bahwa keindahan ialah sejumlh kualitas pokok tertentu yangg terdapat pada suatu hal.
Kehalusan berasal dari kata halus artinya tidak kasar(perbuatan) lembut, sopan, baik(budi bahasa) dan beradab. Kehalusan berarti sifat-sifat yang halus.
Kehalusan dalam bertingkah laku behubungan edngan perbuatan lemah lembut, sopan santun dan budu pekerti yang baik. Manusia yang tidak memiliki kehalusan dalam tingkah laku dapat membawa seseorang menjadi munafik, sombong, tidak bertanggung jawab, dan lain-lain. Oleh karena itu, kehalusan dapat menunjukkan nilai keindahan seseorang dan sikap kasar bisa mengurangi nilai keindahan dari seseorang.
Perbedaan Keindahan Objektif dan Subjektif
-Teori Objektif berpendapat bahwa keindahan atau ciri-ciri yang mencipta nilai estetika adalah sifat(kualitas) yang memang melekat dalam bentuk indah yang bersangkutan, terlepas dari orang yang mengamatinya. Nilai estetika itu tercipta dengan terpenuhnya asas-asas tertentu mengenai bentuk pada suatu benda. Teori ini dicetuskan oleh Plato dan Hegel.
-Teori Subjektif menyatakan bahwa ciri-ciri yang menciptakan keindahan suatu benda itu tidak ada, yang ada haya perasaan dalam diri seseorang yang mengamati suatu benda. Adanya keindahan semata-mata tergantung pada penerapan dan si pengamat itu. Kalaupun dinyatakan bahwa suatu benda mempunyai nilai estetik, maka hal itu diartikan bahwa seseorang pengamat memperoleh suatu pengalaman estetik sebagai tanggapann terhadap benda indah itu. Pencetus teori ini adalah Henry Home, Earlof Shaffesbury dan Edmund Burke.
Faktor yang mendorong seseorang menciptakan kesenian
- Adanya penemuan-penemuan baru
- Adanya pertentangan dalam masyarakat
- Pemberontakan/revolusi
- Perubahan lingkungan
- Pengaruh kebudayaan masyarakat lain
sumber:
https://mariefrancis65.wordpress.com/2013/12/03/makalah-tugas-ibd-ilmu-budaya-dasar-manusia-dan-keindahan/
https://rizqymoorcy.wordpress.com/2010/04/19/renungankeselarasankeserasian-dan-kehalusan/
https://angga17kireina.wordpress.com/2011/09/26/makalah-ilmu-sosial-budaya-dasar-manusia-sebagai-makhluk-budaya/
http://gyka04.blogspot.com/2011/06/tugas-ilmu-budaya-dasar-keserasian.html
Menurut Herbet Read, keindahan adalah kesatuan dan hubungan-hubungan bentuk yang terdapat diantara pencerapan indrawi manusia. Sedangkan menuruut Thomas Amuinos mengatakan bahwa keindahan adalah sesuatu yang menyenangkan bilamana dilihat.
Manusia dan keindahan memang tidak dapat dipidahkan sehingga kita perlu melestarikan bentuk dari keindahan yang telah dituangkan dalam berbagai bentuk kesenian(seni rupa, seni suara maupun seni pertunjukkan). Nantinya dapat menjadi bagian dari suatu kebudayaan yang dapat dibanggakan.
Renungan berasal dari kata renunag, merenung artinya dengan diam-diam memikirkan sesuatu, atau memikirkan sesuatu dengan dalam-dalam. Renungan adalah hasil dari merenung.
Setiap orang pernah merenung. Sudah tentu kadar renungannya satu sama lain berbeda, meskipun obyek yang dirennungkan sama, lebih pula apabila obyek renungannya berbeda. Jadi apa yang direnungkannya itu bergantung kepada obyek dan subyek.
Keserasian berasal dari kata serasi dan dari kata dasar rasi, yang artinya cocok, dan sesuai benar. Kata cocok dan sesuai itu mengandung unsur perpaduan, pertentangan, ukuran dan seimbang.
Keserasian identik dengan keindahan. Sesuatu yang serasi tentu tampak indah dan yang tidak serasi tidak indah. Seperti halnya seseorang mengenakan pakaian yang tidak sesuai dengan gayanya ataupun bentuk tubuhnya akan terlihat tidak indah. Karena itu sebagian ahli pikir berpendapat, bahwa keindahan ialah sejumlh kualitas pokok tertentu yangg terdapat pada suatu hal.
Kehalusan berasal dari kata halus artinya tidak kasar(perbuatan) lembut, sopan, baik(budi bahasa) dan beradab. Kehalusan berarti sifat-sifat yang halus.
Kehalusan dalam bertingkah laku behubungan edngan perbuatan lemah lembut, sopan santun dan budu pekerti yang baik. Manusia yang tidak memiliki kehalusan dalam tingkah laku dapat membawa seseorang menjadi munafik, sombong, tidak bertanggung jawab, dan lain-lain. Oleh karena itu, kehalusan dapat menunjukkan nilai keindahan seseorang dan sikap kasar bisa mengurangi nilai keindahan dari seseorang.
Perbedaan Keindahan Objektif dan Subjektif
-Teori Objektif berpendapat bahwa keindahan atau ciri-ciri yang mencipta nilai estetika adalah sifat(kualitas) yang memang melekat dalam bentuk indah yang bersangkutan, terlepas dari orang yang mengamatinya. Nilai estetika itu tercipta dengan terpenuhnya asas-asas tertentu mengenai bentuk pada suatu benda. Teori ini dicetuskan oleh Plato dan Hegel.
-Teori Subjektif menyatakan bahwa ciri-ciri yang menciptakan keindahan suatu benda itu tidak ada, yang ada haya perasaan dalam diri seseorang yang mengamati suatu benda. Adanya keindahan semata-mata tergantung pada penerapan dan si pengamat itu. Kalaupun dinyatakan bahwa suatu benda mempunyai nilai estetik, maka hal itu diartikan bahwa seseorang pengamat memperoleh suatu pengalaman estetik sebagai tanggapann terhadap benda indah itu. Pencetus teori ini adalah Henry Home, Earlof Shaffesbury dan Edmund Burke.
Faktor yang mendorong seseorang menciptakan kesenian
- Adanya penemuan-penemuan baru
- Adanya pertentangan dalam masyarakat
- Pemberontakan/revolusi
- Perubahan lingkungan
- Pengaruh kebudayaan masyarakat lain
sumber:
https://mariefrancis65.wordpress.com/2013/12/03/makalah-tugas-ibd-ilmu-budaya-dasar-manusia-dan-keindahan/
https://rizqymoorcy.wordpress.com/2010/04/19/renungankeselarasankeserasian-dan-kehalusan/
https://angga17kireina.wordpress.com/2011/09/26/makalah-ilmu-sosial-budaya-dasar-manusia-sebagai-makhluk-budaya/
http://gyka04.blogspot.com/2011/06/tugas-ilmu-budaya-dasar-keserasian.html
Komentar
Posting Komentar