Sejarah Adanya Pengamen (Penyanyi Jalanan)
Pengamen atau sering disebut sebagai penyanyi jalanan (Inggris: street singers), sementara musik-musik yang dimainkan umumnya disebut sebagai Musik Jalanan. Pengertian antara musik jalanan dengan penyanyi jalanan secara terminologi tidaklah sederhana, karena musik jalanan dan penyanyi jalanan masing-masing mempunyai disiplin dan pengertian yang spesifik bahkan dapat dikatakan suatu bentuk dari sebuah warna musik yang berkembang di dunia kesenian.
Perkembangan pengamen telah ada sejak abad pertengahan terutama di Eropa bahkan di kota lama London terdapat jalan bersejarah bagi pengamen yang berada di Islington, London, pada saat itu musik di Eropa berkembang sejalan dengan penyebaran musik keagamaan yang kemudian dalam perkembangannya beberapa pengamen merupakan sebagai salah-satu landasan kebudayaan yang berpengaruh dalam kehidupan umat manusia.
Di Indonesia sendiri pengamen(penyanyi jalanan) telah ada sejak sekitar abad ketiga belas. Saat itu sudah dikenal rombongan musik yang berjalan dari satu tempat ke tempat lain dan menghibur lewat syair atau pantun yang berisi dongeng panji. Para penyanyi jalanan akrab disebut sebagai Dalang Kentrung karena keberadaan mereka terkadang berarti sakral bagi masyarakat yang dilewatinya karena lantunan mereka tidak hanya untuk menghibur melainkan terkadang merupakan nasehat, isyarat bahkan ramalan masa depan dari situasi.
Tokoh penting dalam dunia pengamen di Indonesia antara lain adalah Harry Roesli. Harry Roesli dikenal melahirkan budaya musik kontemporer yang berbeda, komunikatif dan konsisten memancarkan kritikan sosial. Karya-karyanya memunculkan kritik sosial secara lugas dalam watak musik teater lenong.
Harry Roesli mendirikan Depot Kreasi Seni Bandung(DKSB) dirumahnya dengan bertujuan untuk membina para seniman jalanan dan kaum pemulung dalam karya-karyanya.
Namun dalam perkembangan jaman yang semakin kompleks, budaya ngamen ini juga ikut berkembang menjadi salah satu peluang untuk mencari nafkah dari sementara orang. Seperti banyaknya pengamen yang saat ini terlihat di sekeliling kita, sebernarnya juga menyimpan bermacam-macam motif. Ada yang melakukannya untuk mencari identitas, ada yang melakukan karena iseng, ada pula yang jadi pengamen karena memang harus mengejar nafkah.
Namun dalam perkembangan jaman yang semakin kompleks, budaya ngamen ini juga ikut berkembang menjadi salah satu peluang untuk mencari nafkah dari sementara orang. Seperti banyaknya pengamen yang saat ini terlihat di sekeliling kita, sebernarnya juga menyimpan bermacam-macam motif. Ada yang melakukannya untuk mencari identitas, ada yang melakukan karena iseng, ada pula yang jadi pengamen karena memang harus mengejar nafkah.
Sumber:
Komentar
Posting Komentar