Kepemimpinan
A. Teori Kepemimpinan
Kepemimpinan adalah suatu proses memengaruhi atau memberi contoh oleh pimpinan kepada pengikutnya dalam upaya mencapai tujuan yang lebih rill dan berkomitmen bersama dalam pencapaian tujuan dan perubahan budaya organisasi yang lebih maju.
Pimpinan adalah seseorang yang mempunyai kemampuan untuk memengaruhi perilaku seseorang dalam kerjanya dengan menggunakan kekuasaan. Kekuasaan itu sendiri merupakan suatu kemampuan untuk mengarahkan dan memengaruhi bawahan sehubungan dengan tugas-tugas yang dilaksanakan.
Teori Kepemimpinan:
+Teori Sifat
Teori ini membedakan pada pemimpin dari mereka yang bukan pemimpin dengan cara berbagai sifat dan karakteristik pribadi masing-masing. Pada teori ini bertolak dari dasar pemikiran bahwa keberhasilan seorang pemimpin ditentukan oleh sifatnya atau ciri-ciri yang dimilikinya. Atas dasar pemikiran tersebut timbul anggapan bahwa untuk menjadi seseorang pemimpin yang berhasil ditentukan oleh kemampuan pribadi pemimpin. Dan kemampuan pribadi yang dimaksud adalah kualitas seseorang dengan berbagai sifat, ciri-ciri di dalamnya, menurut Ghizeli dan Stogdil:
1. Kecerdasan
2. Kemampuan mengawasi
3. Inisiatif
4. Ketenangan diri
5. Kepribadian
walaupun teori sifat memiliki kelemahan (antara lain: terlalu bersifat deskriptif, tidak selalu ada relevansi antara sifat yang dianggap unggul dengan efektivitas kepemimpinan) dan dianggap sebagai teori yang sudah kuno, namun bila kita melihat nilai-nilai moral dan akhlak yang ada didalamnya mengenai berbagai rumusan sifat justru sangat diperlukan oleh kepemimpinan yang menerapkan prinsip keteladanan.
+Teori Perilaku
Teori ini disebut juga dengan teori sosial dan merupakan sanggahan terhadap teori genetis. Teori ini tidak menekankan pada sifat-sifat atau kualitas yang harus dimiliki seorang pemimpin tetapi memusatkan pada bagaimana cara aktual seorang pemimpin dalam hal berperilaku dalam memengaruhi orang lain dan hal lain ini dipengaruhi oleh gaya masing-masing pemimpin.
Dasar pemikiran teori ini adalah kepemimpinan merupakan perilaku individu ketika melakukan kegiatan pengarahan suatu kelompok kearah pencapaian tujuan. Teori ini memandang bahwa kepemimpinan dapat dipelajari dari pola tingkah laku, bukan dari sifat-sifat seorang pemimpin.
+Teori Situasional
Keberhasilan seorang pemimpin menurut teori ini ditentukan oleh ciri kepemimpinan dengan perilaku tertentu yang disesuaikan dengan tuntutan situasi kepemimpinan dan situasi organisasional yang dihadapi dengan memperhitungkan faktor waktu dan ruang. Faktor situasional yang berpengaruh terhadap gaya kepemimpinan tertentu menurut Sondang P. Siagian (1994:129) adalah:
-Jenis pekerjaan dan kompleksitas tugas
-Bentuk dan sifat teknologi yang digunakan
-Persepsi, sikap dan gaya kepemimpinan
-Norma yang dianut kelompok
-Rentang kendali
-Ancaman dari luar organisasi
-Tingkat stres
-Iklim yang terdapat dalam organisasi
Efektivitas kepemimpinan seseorang ditentukan oleh kemampuan "membaca" situasi yang dihadapi dan menyesuaikan gaya kepemimpinannya agar cocok dengan dan mampu memenuhi tuntutan situai tersebut. Penyesuaian gaya kepemimpinan dimaksud adalah kemampuan menetukan ciri kepemimpinan dan perilaku tertentu karena tuntutan situati tersebut.
Arti Pentingnya Kepemimpinan
Kepemimpinan merupakan proses memengaruhi oleh seorang pemimpin kepada bawahannya untuk mencapai suatu tujuan bersama dalam suatu organisasi tersebut. Bila tidak adanya kepemimpinan, maka suatu organisasi tidak akan dapat berjalan dengan semestinya karena tidak ada arahan yang jelas antara pemimpin dan bawahannya.
B. Tipologi Kepemimpinan
Sumber:
https://erikamaharanimh.wordpress.com/2015/06/05/teori-dan-arti-penting-kepemimpinan/
http://annisaldinah.blogspot.co.id/2015/06/teori-dan-arti-penting-kepemimpinan.html
http://dian-ratnas.blogspot.co.id/2013/06/tipologi-kepemimpinan.html
https://ipanwicaksono.wordpress.com/tag/faktor-faktor-kepemimpinan/
Kepemimpinan adalah suatu proses memengaruhi atau memberi contoh oleh pimpinan kepada pengikutnya dalam upaya mencapai tujuan yang lebih rill dan berkomitmen bersama dalam pencapaian tujuan dan perubahan budaya organisasi yang lebih maju.
Pimpinan adalah seseorang yang mempunyai kemampuan untuk memengaruhi perilaku seseorang dalam kerjanya dengan menggunakan kekuasaan. Kekuasaan itu sendiri merupakan suatu kemampuan untuk mengarahkan dan memengaruhi bawahan sehubungan dengan tugas-tugas yang dilaksanakan.
Teori Kepemimpinan:
+Teori Sifat
Teori ini membedakan pada pemimpin dari mereka yang bukan pemimpin dengan cara berbagai sifat dan karakteristik pribadi masing-masing. Pada teori ini bertolak dari dasar pemikiran bahwa keberhasilan seorang pemimpin ditentukan oleh sifatnya atau ciri-ciri yang dimilikinya. Atas dasar pemikiran tersebut timbul anggapan bahwa untuk menjadi seseorang pemimpin yang berhasil ditentukan oleh kemampuan pribadi pemimpin. Dan kemampuan pribadi yang dimaksud adalah kualitas seseorang dengan berbagai sifat, ciri-ciri di dalamnya, menurut Ghizeli dan Stogdil:
1. Kecerdasan
2. Kemampuan mengawasi
3. Inisiatif
4. Ketenangan diri
5. Kepribadian
walaupun teori sifat memiliki kelemahan (antara lain: terlalu bersifat deskriptif, tidak selalu ada relevansi antara sifat yang dianggap unggul dengan efektivitas kepemimpinan) dan dianggap sebagai teori yang sudah kuno, namun bila kita melihat nilai-nilai moral dan akhlak yang ada didalamnya mengenai berbagai rumusan sifat justru sangat diperlukan oleh kepemimpinan yang menerapkan prinsip keteladanan.
+Teori Perilaku
Teori ini disebut juga dengan teori sosial dan merupakan sanggahan terhadap teori genetis. Teori ini tidak menekankan pada sifat-sifat atau kualitas yang harus dimiliki seorang pemimpin tetapi memusatkan pada bagaimana cara aktual seorang pemimpin dalam hal berperilaku dalam memengaruhi orang lain dan hal lain ini dipengaruhi oleh gaya masing-masing pemimpin.
Dasar pemikiran teori ini adalah kepemimpinan merupakan perilaku individu ketika melakukan kegiatan pengarahan suatu kelompok kearah pencapaian tujuan. Teori ini memandang bahwa kepemimpinan dapat dipelajari dari pola tingkah laku, bukan dari sifat-sifat seorang pemimpin.
+Teori Situasional
Keberhasilan seorang pemimpin menurut teori ini ditentukan oleh ciri kepemimpinan dengan perilaku tertentu yang disesuaikan dengan tuntutan situasi kepemimpinan dan situasi organisasional yang dihadapi dengan memperhitungkan faktor waktu dan ruang. Faktor situasional yang berpengaruh terhadap gaya kepemimpinan tertentu menurut Sondang P. Siagian (1994:129) adalah:
-Jenis pekerjaan dan kompleksitas tugas
-Bentuk dan sifat teknologi yang digunakan
-Persepsi, sikap dan gaya kepemimpinan
-Norma yang dianut kelompok
-Rentang kendali
-Ancaman dari luar organisasi
-Tingkat stres
-Iklim yang terdapat dalam organisasi
Efektivitas kepemimpinan seseorang ditentukan oleh kemampuan "membaca" situasi yang dihadapi dan menyesuaikan gaya kepemimpinannya agar cocok dengan dan mampu memenuhi tuntutan situai tersebut. Penyesuaian gaya kepemimpinan dimaksud adalah kemampuan menetukan ciri kepemimpinan dan perilaku tertentu karena tuntutan situati tersebut.
Arti Pentingnya Kepemimpinan
Kepemimpinan merupakan proses memengaruhi oleh seorang pemimpin kepada bawahannya untuk mencapai suatu tujuan bersama dalam suatu organisasi tersebut. Bila tidak adanya kepemimpinan, maka suatu organisasi tidak akan dapat berjalan dengan semestinya karena tidak ada arahan yang jelas antara pemimpin dan bawahannya.
B. Tipologi Kepemimpinan
Tipologi kepemimpinan merupakan tipe-tipe kepemimpinan lain yang ada disekitar kita, berikut adalah tipe kepemimpinan menurut (Siagian,1997) :
- Tipe Otokratis
· Menganggap organisasi sebagai milik pribadi.
· Mengidentikkan tujuan pribadi dengan tujuan organisasi.
· Menganggap bawahan sebagai alat semata-mata.
· Tidak mau menerima kritik, saran dan pendapat .
· Terlalu tergantung kepada kekuasaan formalnya.
· Dalam menggerakan bawahannya sering menggunakan pendekatan yang mengandung unsur paksaan dan bersifat menghukum.
- Tipe Demokratis
· Tidak berfikiran bahwa pemimpin adalah manusia mulia yang harus dihormati dan sebagainya.
· Menyingkronisasikan kepentingan dan tujuan organisasi dengan kepentingan dan tujuan pribadi bawahannya.
· Senang menerima saran dan kritik.
· Mengedepankan kerjasama atau teamwork.
· Memberikan kebebasan bawahannya untuk melakukan kesalahan dan kesempatan untuk bawahannya memperbaiki kesalahannya tersebut dengan kebijakan tertentu.
· Selalu berusaha untuk menjadikan bawahannya lebih sukses.
· Berusaha mengembangkan kapasitas diri pribadinya sebagai pemimpin.
- Tipe Militeris
· Menggunakan perintah dalam menggerakan bawahannya.
· Senang menggunakan jabatan dan pangkat dalam memberikan perintah.
· Menuntut displin yang tinggi dan melebih-lebihkan formalitas.
· Sukar menerima kritikan.
· Menggemari upacara untuk berbagai keadaan.
- Tipe Paternalistis
· Menganggap bawahannya tidak dewasa.
· Bersikap terlalu melindungi.
· Jarang memberi kesempatan kepada bawahannya untuk mengambil inisiatif dan mengembangkan kreasinya.
· Sering bersikap sok tahu yang berlebihan.
- Tipe Karismatik
Tipe kepemimpinan ini tidak dapat dijelaskan secara nyata karena pemimpin yang disukai karena karismanya cenderung tidak memiliki patokan khusus dalam mencirikan apa yang disukai dari sifat kepemimpinan dengan tipe ini. Karisma seorang pemimpin biasanya tercipta secara alami dari sikap pribadi pemimpin tersebut.
Dari kesemua tipe kepemimpinan di atas hendaknya setiap pemimpin berusaha untuk menjadi pemimpin dengan tipe demokratis, karena tipe kepemimpinan seperti inilah yang cocok untuk masa modern seperti saat ini.
C. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Kepemimpinan
Faktor-faktor yang mempengaruhi kepemimpinan Davis menyimpulkan ada empat faktor yang mempengaruhi kepemimpinan dalam organisasi, yaitu :
• Kecerdasan : seorang pemimpin harus mempunyai kecerdasan yang melebihi para anggotanya • Kematangan dan keluasan sosial(Social manutary and breadth) : seorang pemimpin biasanya memiliki emosi yang stabil, matang, memiliki aktivitas dan pandangan yang ckup matang
• Motivasi dalam dan dorongan prestasi(Inner motivation and achievement drives) : dalam diri seorang pemimpin harus mempunyai motivasi dan dorongan untuk mencapai suatu tujuan
• Hubungan manusiawi : pemimpin harus bisa mengenali dan menghargai para anggotanya Menurut Greece, di dalam suatu organisasi, hubungan antara bawahan dengan pimpinan bersifat saling mempengaruhi.
D. Implikasi manajerial Kepemimpinan dalam organisasi
Teori Managerial Grid
Teori dikemukakan oleh Robert K. Blake dan Jane S. Mouton yang membedakan dua dimensi dalam kepemimpinan, yaitu “concern for people” dan “concern for production”. Pada dasarnya teorimanagerial grid ini mengenal lima gaya kepemimpinan yang didasarkan atas dua aspek tersebut, yaitu :
Improvised artinya pemimpin menggunakan usaha yang paling sedikit untuk menyelesaikan tugas tertentu dan hal ini dianggap cukup untuk mempertahankan organisasi.
Country Club artinya kepemimpinann didasarkan kepada hubungan informal antara individu artinya perhatian akan kebutuhan individu dengan persahabatan dan menimbulkan suasana organisasi dan tempo kerja yang nyaman dan ramah.
Country Club artinya kepemimpinann didasarkan kepada hubungan informal antara individu artinya perhatian akan kebutuhan individu dengan persahabatan dan menimbulkan suasana organisasi dan tempo kerja yang nyaman dan ramah.
Team yaitu kepemimpinan yang didasarkan bahwa keberhasilan suatu organisasi tergantung kepada hasil kerja sejumlah individu yang penuh dengan pengabdian dan komitmen. Tekanan untama terletak pada kepemimpinan kelompok yang satu sama lain saling memerlukan. Dasar dari kepemimpinan kelompok ini adalah kepercayaan dan penghargaan.
Task artinya pemimpin memandang efisiensi kerja sebagai factor utama keberhasilan organisasi. Penampilan terletak pada penampilan individu dalam organisasi.
Midle Road artinya kepemimpinan yang menekankan pada tingkat keseimbangan antara tugas dan hubungan manusiawi , dengan kata lain kinerja organisasi yang mencukupi dimungkinkan melalui penyeimbangan kebutuhan untuk bekerja dengan memelihara moral individu pada tingkat yang memuaskan.
Midle Road artinya kepemimpinan yang menekankan pada tingkat keseimbangan antara tugas dan hubungan manusiawi , dengan kata lain kinerja organisasi yang mencukupi dimungkinkan melalui penyeimbangan kebutuhan untuk bekerja dengan memelihara moral individu pada tingkat yang memuaskan.
Implikasi Terhadap Sistem Komunikasi Organisasi
Dalam teori manajerial grid terdapat dua orientasi yang dijadikan ukuran yaitu berfokus pada manusia dan pada tugas. Hal ini menunjukkan bahwa pentingnya hubungan antar individu dalam menyelesaikan tugas yang diberikan kepada bawahan. Sebagai seorang pemimpin, bertugas memberikan arahan serta bimbingan terhadap bawahannya, sehingga mereka dapat mengerjakan pekerjaannya dengan baik. Implikasi teori ini terhadap system komunikasi organisasi adalah bahwa teori ini memandang pentingnya komunikasi dalam menjalankan kepemimpinan dengan lima gaya yang berbeda dari para pemimpin. Adanya orientasi terhadap dua aspek tersebut menunjukkan bahwa kepemimpinan dalam organisasi harus memperhatikan hubungan antar individu satu dengan lainnya sebagai motivasi dalam mengerjakan tugas. Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang mampu terjun diberbagai kalangan baik itu dengan para pimpinan lainnya, maupun dengan bawahan sebagai asset berharga organisasi. Semua ini terjalin apbila pemimpin tersebut memiliki pendekatan perilaku yang baik. Hal ini membutuhkan komunikasi yang efektif.
Menurut Blake dan Mouton, gaya kepemimpinan team merupakan gaya kepemimpinan yang paling disukai. Kepemimpinan gaya ini berdasarkan integrasi dari dua kepentingan yaitu pekerjaan dan manusia. Pada umumnya, kepemimpinan gaya team berasumsi bahwa orang akan menghasilkan sesuatu apabila mereka memperoleh kesempatan untuk melakukan pekerjaan yang berarti. Selain itu, dalam kepemimpinan gaya team terdapat kesepkatan untuk melibatkan anggota organisasi dalam pengambilan keputusan dengan maksud mempergunakan kemampuan mereka untuk memperoleh hasil yang terbaik yang mungkin dapat dicapai.
Sumber:
https://erikamaharanimh.wordpress.com/2015/06/05/teori-dan-arti-penting-kepemimpinan/
http://annisaldinah.blogspot.co.id/2015/06/teori-dan-arti-penting-kepemimpinan.html
http://dian-ratnas.blogspot.co.id/2013/06/tipologi-kepemimpinan.html
https://ipanwicaksono.wordpress.com/tag/faktor-faktor-kepemimpinan/
Komentar
Posting Komentar